Haruskah Keramat Sambi Empi Shiun Bin Uyut Middin di Relokasi

Metrojabaronline.com

Depok,–Menyikapi akan di relokasinya makam Keramat Sambi Empi Shiun  yang berlokasi di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Ketua IDN ( Ikatan Dukun Nusantara ) kota Depok, H. Alvin Wijaya, SMn

datang menemui Abah Sumarna keturunan ke-7 Empi Shiun bin Uyut Middin yang merawat makam Keramat Sambi Empi Shiun bin Uyut Middin dan menanyakan sejarah singkat Makam Keramat tersebut.

Pada waktu itu di wilayah Bojong Nangka kp. Cisalak sebelum bernama Depok ternyata memiliki seorang tokoh masyarakat yang hidup di abad 16 konon dikenal sebagai tukang sunat yang juga merupakan salah satu penyebar agama Islam serta membuka padepokan " Satria Betawi ", dahulu masuk wilayah Pakuan Bogor dan bernama Bojong Malaka, kp. Cisalak.  keturunannya biasa memanggil dengan sebutan Empi Siun.

Di Situs makam 'Keramat Sambi' ada 3 makam didalamnya yaitu Empi Siun, Pengawal Empi Siun, Istri terakhirnya dan juga dimakamkan kuda putih kesayangan Empi Shiun bernama Raden Genta Wijaya.

Bersama abah Ahmad Sumarna ( abah Encum ) keturunan Empi Shiun .

Menurut abah Sumarna di Situs makam " Keramat Sambi " sebenarnya ada beberapa makam lain yang pada waktu itu  diratakan oleh PKI Menurut cerita abah Sumarna yang juga keturunannya menjelaskan, nama 'Keramat Sambi' berasal dari pohon Sambi yang tumbuh disekitar makam tersebut, sehingga nama tersebut muncul secara alamiah.

Abah Sumarna menjelaskan secara detail sejarah Empi Shiun bin Middin yang pada waktu itu di  Padepokan Satria Betawi menjadi kumpulnya para tokoh pejuang terhadap penjajah Belanda diantaranya kong Usup ( makamnya di Pesona Khayangan ), sehingga sangat pantas jika dimasukkan sebagai 

Situs Keramat yang harus dipertahankan keberadaannya menjadi Cagar Budaya di Kota Depok dan tidak di relokasi oleh pihak UII (Universitas Internasional Indonesia).

Keramat Sambi Empi Shiun bin  Uyut Middin juga menjadi tempat mendidik anak-anak dan remaja membaca Al-Qur’an, latihan pencak silat dan mendalang wayang golek Sunda”.

Di akhir pembicaraan H. Alvin Wijaya, SMn, selain sebagai Ketua IDN ( Ikatan Dukun Nusantara ) kota Depok yang juga Ketua PJPM ( Perkumpulan Jurnalis Peduli Masyarakat ) Kota Depok.

Seharusnya menjadi kewajiban Pemerintah melindungi dan melestarikan Cagar Budaya leluhur ini, dan menghormati para leluhur pelaku sejarah agar dapat dikenal generasi muda yang akan datang, seperti halnya dengan bangunan Kongsi Belanda yang sama2 terletak di areal kampus UII.

 (DS /AW)






Translate

Pengikut






Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *


DALAM MENJALANKAN TUGAS NYA, SEMUA AWAK MEDIA Metrojabar BAIK CETAK MAUPUN ONLINE DI BEKALI IDCARD DAN SURAT TUGAS YANG MASIH BERLAKU SERTA NAMA NYA TERCANTUM DALAM BOX REDAKSI.

Menu - Pages

" KOPI BUBUK 9 LUWAK "

" KOPI BUBUK 9 LUWAK "




Postingan populer dari blog ini

KEPOLISIAN POLRES BOGOR BERHASIL UNGKAP DIDUGA PELAKU PEMBUNUHAN MAYAT YANG DITEMUKAN DI PAMIJAHAN KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR

Siloka Disdukcapil Kab.Bogor, Cara Mudah Daftar dan Cetak E-KTP

FORKKABI Berduka kehilangan Kader terbaiknyaSemoga almarhum husnul khotimah

FORUM KEMITRAAN SUMEDANG (FKOS) RESMI KELUARKAN KETUA LSM LIDIK DAN KETUA LSM PEMUDA SUMEDANG

Pertemuan Bulanan Ikatan Keluarga Minang Kota Depok

BANTAHAN KEPALA DESA DAYEUHLUHUR TENTANG JUAL BELI TANAH DESA

K3S Sumedang Selatan Mamat Rahmat bantah terkait dugaan miring dari Media online Rakyat Nusantara